Di Atambua, Bulan Berwarna Hitam Putih saat Gerhana

Fenomena Gerhana Bulan Sebagian yang terjadi Senin (4/6/2012) malam ini juga diamati dari wilayah Atambua, Nusa Tenggara Timur.

Pengamatan difasilitasi oleh Universe Awareness yang sedang mengadakan kegiatan komunikasi astronomi di Atambua. Warga setempat, termasuk sekitar 50 anak sekolah dasar, turut mengamati fenomena Gerhana Bulan Sebagian, tepatnya di SD GMIT 3 Atambua.

Muhammad Rayhan dari Himpunan Astronom Amatir Jakarta (HAAJ) yang turut memfasilitasi kegiatan pengamatan di Atambua mengatakan, Bulan saat gerhana di Atambua memiliki warna berbeda.

"Pekatnya polusi akan mempengaruhi pengamatan. Kalau mengamati di Jakarta, biasanya warnanya akan kekuningan. Di Atambua, saat gerhana Bulan sebagian, Bulan berwarna hitam putih karena polusi minim," kata Rayhan saat dihubungi lewat telepon.

Bagian yang hitam merupakan bagian Bulan yang tertutup oleh bayangan Bumi, sementara bagian yang putih adalah yang tak tertutupi.

Gerhana Bulan terjadi ketika Matahari, Bumi dan Bulan berada dalam posisi segaris. cahaya Matahari ke Bulan terhalang oleh Bumi, menciptakan wilayah bayangan Bumi yang disebut umbra dan wilayah sekitarnya disebut penumbra.

Rayhan mengatakan, saat Gerhana Bulan Sebagian, Matahari, Bumi dan Bulan tak benar-benar segaris. Ada bagian Bulan yang masuk wilayah umbra dan ada sebagian yang masuk penumbra.

Di Atambua, Gerhana Bulan Sebagian hari ini dimulai pada pukul 18.50 WIT dan berakhir pukul 20.30 WIT. Gerhana bisa teramati secara lengkap karena cuaca yang cerah. Saat gerhana, bagian Bulan yang tertutup bayangan Bumi tak lebih dari 50 persen.

Menurut Rayhan, anak-anak dan warga sekitar yang menyaksikan gerhana merasa antuasias. Selama ini, masyarakat belum banyak yang sadar tentang fenomena gerhana.

Universe Awareness adalah lembaga yang bertujuan mempopulerkan astronomi kepada anak-anak. Sering disebut Unawe, lembaga tersebut kini tengah mengadakan pelatihan pada siswa dan guru di Atambua seputar astronomi.

Pada Rabu (6/6/2012) nanti, Unawe juga akan menggelar pengamatan Transit Venus. Fenomena tersebut terjadi saat Venus berada di muka Matahari. Fenomena ini langka dan baru akan terjadi lagi 11 Desember 2117. | Yunanto Wiji Utomo, Kompas
Lebih baru Lebih lama