Hasil survei lembaga Amerika Serikat, The Fund for Peace (FFP) menyebut Indonesia sudah menjadi negara gagal. Anggota Komisi I DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono tak setuju dengan survei tersebut. Menurutnya, kinerja pemerintah secara keseluruhan tetap baik.
Pria yang akrab disapa Ibas itu menjelaskan, dari 12 indikator penilaian, ada enam indikator membaik, empat indikator tetap, dan hanya dua indikator yang dinilainya menurun.
"Secara keseluruhan, rapor pemerintah tetap baik. Harapannya semua pihak objektif menilai hasil survei tersebut. Jika baik kita nilai baik dan jika belum maksimal tentu jadikan cambukan untuk bekerja lebih keras lagi," tegas Ibas optimis dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Rabu (27/6).
Sejauh ini, Sekjen Partai Demokrat tersebut menilai kinerja pemerintah dari tahun ke tahun khususnya bidang ekonomi pantas diapresiasi. Menurutnya, hal itu bisa dilihat antara lain dari pertumbuhan ekonomi indonesia pada triwulan I tahun 2012 yang mencapai 6,3 persen.
"Cadangan devisa kita lebih dari US$ 111 miliar per 31 Mei 2012, dan APBN kita 1400 triliun.
Pembangunan infrastruktur dan program untuk pemerataan pembangun terus berjalan. Kita harus apresiasi hal ini," tambah politisi muda tersebut.
Ibas menambahkan, selain pencapaian tersebut, rasio utang Indonesia masih cukup rendah dibanding negara-negara berkembang lainnya. Tak hanya itu, Indonesia juga ketiga terbesar di dunia untuk pertumbuhan kelas menengah.
"Masyarakat ekonomi kelas menengah di Indonesia juga meningkat. Seharusnya kita bangga karena pertumbuhan tersebut berada di urutan terbesar ke tiga di dunia. Jumlah masyarakat kelas menengah ini nomor tiga terbesar di dunia setelah China dan India," terang Ibas.
Untuk itu, Ibas mengajak semua pihak untuk proporsional melihat Index pengelompoka FFP 2012 tersebut. Ibas menilai, justru kondisi Indonesia saat ini sudah berada di jalur yang benar dan harus dijaga bersama-sama oleh semua pihak.
"Biarlah jadi masukan untuk kita agar semakin giat berusaha. Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden SBY sudah on the right track. Tugas kita untuk menjaga dan terus bekerja keras agar Indonesia ke depan semakin tangguh dan sejahtera, ujar Ibas.(MEL) | Liputan6