Perilaku pantang menyerah melawan keterbatasan tampaknya pantas ditiru dari seseorang wanita berumur 20 tahun bernama herayati.
Inspirasi - Walaupun
berasal dari keluarga tidak sanggup, wanita yang berasal dari cilegon,
banten ini sukses lulus predikat cum laude dengan ipk 3, 77 dari
institut teknologi bandung (itb).
Terlebih lagi, gadis dari pendamping suami istri sawiri (66) dan juga durah (62) ini pernah memperoleh ip 4, 00 pada semester 5.
Pekerjaan
bapaknya yang cuma bagaikan tukang becak di wilayah perumahan krakatau
steel, cilegon, banten, bukan diperuntukan sebab menurutnya buat
menyudahi berjuang.
Hebatnya lagi, herayati ataupun akrab disapa
hera pula menggambarkan mahasiswi langganan penghargaan dean’st list, 6
kali berturut – turut.
Dean’st list merupakan penghargaan dari
dekan fmipa karna prestasi akademik yang baik berturut – turut semenjak
semester 1 2015 hingga semester 1 2017 mempunyai nilai rata – rata (nr)
senantiasa di atas 3. 5.
Tidak hanya sukses lulus program sarjana
dan juga yudisium cum laude, hera pula menjajaki perkuliahan program
magister lewat program jalan kilat s1 – s2 (fast track) dan juga telah
menuntaskan 12 sks mata kuliah program magister dengan nilai rata – rata
3. 75.
Prestasi yang lain, ia pula sempat jadi delegasi indonesia
dalam kegiatan asia pasific future leader conference 2017 di kuala
lumpur, malaysia.
Hera menggambarkan wisudawan dari program riset
kimia, fmipa itb yang telah diwisuda pada wisuda ketiga itb tahun
akademik 2017/2018, di sabuga, kota bandung sabtu (21/7/2018).
Dikala
ditemui tribun jabar di sabuga, hera nampak lagi menunggu giliran buat
befoto berbarengan sahabat mahasiswa seangkatannya. Menggunakan toga bercorak biru khas itb, hera nampak senang.
Tidak
henti – hentinya ia melemparkan senyum dikala menceritakan menimpa
perjalanannya sepanjang berjuang di kampus yang berposisi di jalur
ganesa, kota bandung itu.
Riasan khas wanita pula nampak menghias mukanya. Hera menceritakan, ia mulai tertarik buat masuk itb semenjak berposisi di kelas 9 smp.
“Saya
masuk itb tahun 2014. awal mulanya dikisahkan sama guru smp yang
alumnus itb, dan juga dia nyatanya mampu beasiswa full. dari sana hera
pengen kuliah tetapi mampu beasiswa full, ” ucapnya.
“Nah yang
hera ketahui hanya itb doang. yang dipikiran hanya itb dan juga itb.
tidak hanya itu, hera pula suka sama kimia cocok sma. dan juga jurusan
kimia tersadu di indonesia benar terdapat di itb. ”
Kemauan masuk
itb juga pernah ia utarakan kepada kedua dan juga bapaknya – ayah dan
juga bundanya’ href=’ibu dan juga bapaknya’>ibu dan juga bapaknya
bapaknya’>ibu dan juga bapaknya.
Tidak disangka, dan juga
bapaknya – ayah dan juga bundanya’ href=’ibu dan juga bapaknya’>ibu
dan juga bapaknya bapaknya’>ibu dan juga bapaknya warnanya menunjang
penuh kemauan putrinya.
“Orangtua dibilang sama orang sebelah,
“sudah pak, hera mah dikuliahin saja”. nah cocok hera bilang ingin ke
itb, orangtua sesungguhnya takut tetapi tidak harus sempat bilang
“jangan”. jadi bisa jadi khawatirnya dipendam, ” ucap hera.
“Bahkan orangtua aku bilang, “masalah pengeluaran urusan baru – baru yang berarti masuk dulu”, ” sambungnya.
Semenjak sma, hera juga mulai mengerjakan soal – soal pilih akademi besar. terlebih lagi, ia pernah memperoleh beasiswa buat belajar di tutorial belajar persiapan pilih akademi besar. “Pas
kelas xii turut try out sbmptn yang terdapat soal itb – nya. se –
banten aku mampu peringkat 4 nilainya. yang peringkat 1 – 5 se – banten
diberikan beasiswa di tutorial belajar itu, ” kata hera.
Wanita yang sempat bersekolah di man 2 cilegon ini warnanya masuk ke itb lewat jalan sbmptn.
Dikala registrasi snmptn dia pernah tidak diterima di itb.
Dikala catatan pilih berbarengan itu, ia pula mendaftar beasiswa bidik misi.
“Tapi
saat sebelum masuk itb, aku lebih dahulu diterima di suatu universitas
negara di jakarta. tetapi, universitas itu mengharuskan buat menyetorkan
duit catatan ulang dahulu, ” ucap hera.
“Karena sebelumnya belum
ketahui keterima di itb, jadi hera ambil. catatan ulangnya, orangtua aku
terlebih lagi hingga jual emas, ” katanya.
Pendek cerita, hera lebih memilah itb dibanding akademi besar tersebut.
Ia kesimpulannya dapat masuk lewat jalan sbmptn dan juga menerima beasiswa bidik misi. Sepanjang kuliah di itb, ia juga mengaku tidak sempat ketiadaan walaupun keluarganya terbatas dari segi ekonomi.
“Karena hera memiliki kepercayaan, rezeki tuh senantiasa mampu terus sepanjang masa kuliah, ” ucap hera. Sepanjang
masa kuliah, ia warnanya sempat menemukan dorongan dari pemerintah kota
cilegon, kepala staf kepresidenan indonesia jenderal moeldoko, dan juga
menko kemaritiman luhut binsar pandjaitan.
Terlebih lagi, buat
memperoleh duit ekstra, hera pula bekerja paruh waktu bagaikan guru
privat untuk mahasiswa tingkatan kesatu itb. Nyatanya, di 2
semester kesatu, nilai akademiknya tidak sangat baik, karna jumlah
matakuliah yang bermacam – macam di program tpb.
“Setelah masuk program riset sarjana kimia, karna suka dengan kimia, nilai jadi bertambah tajam, ” ucap hera. Dalam
menuntaskan tugas akhir s1, herayati menumbuhkan sesuatu sintesis yang
berasal dari kulit udang yang mampu dipakai buat meresap limbah timbal
pada air sungai cikapundung.
“Penelitian aku yang dibimbing bunda
dokter. deana wahyuningrum mampu menolong buat kurangi polusi air.
terlebih timbal menggambarkan logam berat yang beresiko untuk kesehatan,
” ucapnya.
Wujud orangtua, dikatakan anak bungsu dari 4
bersaudara ini, merupakan wujud yang terus buatnya senantiasa antusias
menempuh riset di itb. Antusias itu, ucapnya, pula wajib dibarengi dengan giat beribadah dan juga berdoa.
“Kedua
orangtua senantiasa menunjang aku. dia tidak sempat meringik walaupun
keadaan ekonomi dalam kondisi yang terbatas. hingga dari itu aku
berupaya buat terus berprestasi di itb, ” kata hera.
Sehabis lulus nanti, ia bercita – cita mau jadi dosen di daerahnya, cilegon, banten.
“Saya
mau membaktikan diri kepada wilayah yang sudah menunjang aku sepanjang
riset di itb, aku pula amat bahagia mengajar dan juga mempelajari, ”
kata hera.
Sepanjang berbincang dengan tribun jabar, tidak sedikit berapa orang mendatangi hera.
Terdapat yang semata – mata mengucapkan selamat, terdapat pula yang memberinya hadiah wisuda serupa bunga ataupun boneka.
Raut
wajah senang berulang terpancar dari muka hera dikala ia terpanggil
buat difoto berbarengan dengan sahabat satu angkatan prodinya.
Dengan mantap, ia mulai berjalan ke depan buat difoto.
Penulis: Islam Buzzer