Ini Perbedaan Kualitas Sperma Beku dan Sperma Tak Beku

Jakarta, Pria yang mengawetkan spermanya punya beragam alasan di balik keputusannya itu. Ada yang sengaja mendonorkannya ataupun mengantisipasi jika suatu saat testisnya berhenti berproduksi. Tentu saja kualitas sperma beku diragukan karena dikhawatirkan rusak saat disimpan. Lalu baiknya seperti apa?

"Kualitas sperma beku kalau dicairkan dengan baik nggak ada bedanya, sama saja kualitasnya. Asal dia disimpan, terlindungi dengan baik dan dicairkan dengan baik, disimpan di suhu -120 derajat Celcius, itu kualitasnya sama saja," ungkap dr Nugroho Setiawan, MS, SpAnd., spesialis andrologi dari RS Fatmawati Jakarta ketika dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (9/10/2013).

Dokter yang juga anggota Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) ini mengatakan sperma yang disimpan dengan baik juga bisa bertahan lama, bahkan hingga berpuluh-puluh tahun.

Menurut dr Nugroho, pembekuan sperma juga kerap dilakukan para pria yang hendak menjalani terapi pengobatan dengan radiasi, dan kebetulan belum menikah, misalnya. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi jika pasca terapi kualitas spermanya menurun, atau bahkan rusak.

"(Namun) yang fresh pasti lebih bagus apalagi kalau untuk pembuahan alami. Kalau yang sudah dibekukan makin dicairkan juga kuantitas dan kualitasnya makin berkurang, gerakannya tidak normal atau tidak lincah lagi," timpal dr. Johannes Soedjono, M.Kes., SpAnd., spesialis andrologi Unit Kesehatan Reproduksi/Andrologi RS AL Dr Ramelan, Surabaya.

Prinsipnya, sperma yang dibekukan itu hanya dapat dipergunakan untuk pembuahan buatan saja, misalnya untuk program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF). Jika dimanfaatkan untuk pembuahan alami tentu hampir mustahil mengingat jumlahnya yang relatif sedikit.

Hanya saja pilihan tentu dikembalikan kepada kesepakatan masing-masing pasangan.

(vit/vit)| Detik
Lebih baru Lebih lama